Floresupdate.com-Maumere. Blokade total yang dilakukan masyarakat adat di kawasan HGU Nangahale terus melumpuhkan jalur utama Trans Maumere–Larantuka Senin, 1 Desember 2025. Traktor-traktor PT. Krisrama yang hendak masuk ke lokasi pembersihan lahan sebelumnya dihentikan, dan sejak itu seluruh badan jalan tertutup oleh massa aksi.
Kemacetan pun tak terhindarkan. Antrian kendaraan mengular panjang, termasuk truk pengangkut logistik untuk para pengungsi Lewotobi yang hingga siang ini masih tertahan.
Salah satu sopir pengangkut barang, Adrianus Nong, mengaku kecewa karena perjalanan daruratnya menuju pengungsian terhenti total selama hampir dua jam.
“Saya sudah hampir dua jam tertahan di sini. Ini barang mau dibawa ke tempat pengungsian Lewotobi. Saya benar-benar kecewa,” ujarnya.
Adrianus juga menyampaikan harapan langsung kepada aparat keamanan di lokasi.
“Saya berharap pihak keamanan bisa segera mengatur supaya akses jalan dibuka. Ini barang untuk pengungsian, kita butuh lewat,” tambahnya.
Masyarakat adat tetap bertahan menutup jalan, menolak pembukaan akses sebelum ada dialog resmi terkait status lahan HGU yang mereka klaim masih merupakan tanah ulayat.
Aparat kepolisian dan Pemerintah Kecamatan terus melakukan pendekatan persuasif, namun hingga berita ini dirilis blokade belum dibuka dan arus lalu lintas masih lumpuh total.
