Floresupdate.com, Maumere, 8 Desember 2025 — Krisis relokasi Pasar Wuring memasuki titik paling panas. Ratusan pedagang dan warga pesisir pagi ini mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Sikka untuk menyampaikan langsung keluhan, penolakan, dan penderitaan yang mereka alami akibat kebijakan relokasi ke Pasar Alok.
Massa aksi berharap DPRD berdiri sebagai jembatan aspirasi rakyat dan mendengarkan langsung suara pedagang kecil yang selama ini disebut-sebut paling terdampak. Dengan membawa spanduk, karton tuntutan, dan surat pernyataan sikap, pedagang menyampaikan bahwa kebijakan relokasi dinilai tidak berpihak pada ekonomi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada aktivitas Pasar Wuring.
Koordinator aksi menegaskan bahwa kehadiran mereka bukan untuk membuat keributan, tetapi untuk menuntut keadilan atas kebijakan yang dianggap mengancam nafkah dan keberlangsungan hidup keluarga mereka.
Setelah penyampaian aspirasi di Kantor DPRD, massa aksi dijadwalkan bergerak menuju Kantor Bupati Sikka. Mereka menuntut Bupati untuk memberikan penjelasan terbuka dan mendengarkan langsung alasan penolakan relokasi, termasuk kekhawatiran perempuan pedagang terhadap keamanan, jarak, biaya operasional, hingga potensi hilangnya pelanggan di lokasi baru.
Aksi ini menjadi penanda bahwa penolakan terhadap relokasi Pasar Wuring bukan lagi sekadar isu administratif—tetapi telah berubah menjadi krisis sosial yang menuntut respons cepat dan bijaksana dari pemerintah.





