Transformasi yang dimaksud, tegas Polikarpus, tidak hanya sekadar meningkatkan minat baca, tetapi juga memperkuat budaya literasi dalam berbagai aspek kehidupan.
“Kita berharap Bunda Literasi mampu memberikan kontribusi signifikan untuk kemajuan literasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tambahnya.
Fokus pada Tiga Pilar Literasi
Polikarpus memaparkan bahwa gerakan literasi ke depan akan berfokus pada tiga pilar utama:
1. Literasi Keluarga
2. Literasi Sekolah
3. Literasi Masyarakat
Ketiga lokus ini, ditegaskannya, harus menjadi ruang tumbuhnya budaya literasi yang berkelanjutan, mulai dari rumah, pendidikan formal, hingga lingkungan sosial. Ia menekankan peran strategis seorang ibu sebagai pendidik pertama.
“Ibu adalah rumah pertama bagi anak-anak. Karena itu, hadirnya Bunda Literasi sangat bermanfaat bagi percepatan kemajuan literasi di NTT,” ungkap Polikarpus.






