Lebih lanjut Dominikus M. mere menyebut dalam rapat itu juga dihadirkan dua lembaga survei yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Voxpol.
“Dari dua lembaga itu mengkoordirnir survei pelaksanaan di dapil NTT 1 dan dapil NTT 2 untuk Bakal Calon Kepala Daerah dan bakal Calon Wakil Bupati kepala Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT)”, ungkapnya
Nama paket DEO DO tersebut mengatakan dalam persiapan surat keputusan (SK) untuk bakal calon Bupati dan wakil bupati dari partai Golkar menggunakan hasil survei dari lembaga LSI dan Voxpol.
“Partai Golkar menggunakan metode itu, jadi siapa yang paling tertinggi dalam survei baik kader Golkar mampu non Kader Golkar dia yang akan didukung oleh partai Golkar dan masuk dari pintu partai Golkar”, pungkasnya
Sebelumnya diberitakan media ini Politisasi isue suku dan agama dalam kontestasi politik elektoral di NTT, masih dominan. Namun Ketua Golkar NTT, Melkiades Laka Lena, meyakini politik identitas ini sudah tidak berlaku lagi di NTT. Hal ini telah dia buktikan sendiri selama mengikuti pemliu legislatif sejak tahun 2019.
Karena itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini mengingatkan seluruh bakal calon (balon) kepala daerah dan wakil kepala daerah se-NTT dari Partai Golkar, untuk tidak perlu membicarakan, apalagi terganggu dengan isue suku, agama dan ras. Dia lebih mengajak untuk konsentrasi dan fokus pada program kerja yang akan dikerjakan bagi rakyat.
