“Perbedaan iman dan latar belakang sosial menuntut komitmen bersama untuk hidup damai dalam konteks masyarakat yang plural,” pesannya.
Selama masa Adven, lanjut Uskup Budi, umat Kristiani telah diajak merenungkan empat subtema utama yang bersifat kontekstual; meliputi keluarga ramah anak, kepedulian terhadap ibu hamil, solidaritas bagi migran dan perantau, serta persahabatan dengan alam.
Uskup Agung Ende berharap agar keempat tema tersebut tetap mendampingi umat dalam perjalanan hidup ke depan.
Menurutnya, nilai-nilai itu akan selalu relevan sebagai pedoman iman dalam menghadapi tantangan zaman.
“Makna Natal harus diwujudkan dengan menghayati kemanusiaan yang tidak pernah terlepas dari sesama dan lingkungan hidup. Kebersamaan merupakan realitas Ilahi yang perlu terus dipupuk sebagai dasar membangun persaudaraan lintas perbedaan,” pesan Uskup Budi.
Uskup Budi menegaskan, kemanusiaan pula yang mengasah kepekaan ketika terjadi ketidakadilan dan perlakuan tidak manusiawi.








