FloresUpdate.com, Kalabahi -Menindaklanjuti Pertikaian dan Kericuhan yang terjadi antar kelompok di dua tempat berbeda di Kota Kalabahi, tepatnya pada Hari Minggu malam, 09 maret 2025 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Alor Melalui Komisi 1 langsung mengundang Organisasi Perangkat Daerah kabupaten Alor, antara lain, Assiten Satu, Kesbangpol dan SatPolPP, untuk melakukan rapat dengar Pendapat.
Rapat Dengar Pendapat tersebut dilaksanakan pada Senin sore, 10 Maret 2025, bertempat di ruangan Komisi 1 kantor DPRD Alor.
Ketua Komisi 1 DPRD Alor, Sulaiman Singh, S.H, ketika di wawancarai setelah kegiatan itu membenarkan, Dirinya menerangkan bahwa situasi yang terjadi saat ini sudah pernah diantisipasi, persisnya pada tanggal 16 februari yang lalu melalui komisi yang sama, kala itu dirinya bersama komisi 1 pernah menggelar pertemuan dengan perangkat daerah terkait, untuk mengupayakan langkah – langkah strategis dalam meminimalisir keamanan dan ketertiban di masyarakat menjelang masa transisi kepemimpinan dari Penjabat Bupati menuju Bupati Definitif.
Lanjutnya menerangkan, rentetan kejadian itu berlangsung dan meletup pada tanggal 17 februari, tepat sehari setelah pertemuan dilakukan, namun apalah daya upaya serta antisipasi tidak berjalan maksimal dengan baik.
“Benar, saat itu kan masa berakhir dari kepemimpinan penjabat bupati, jadi kita minta untuk supaya secepatnya diantisipasi segala sesuatu yang menyangkut dengan kamtibmas, agar peralihan itu bisa berjalan dengan baik, Karena setelah kita rapat itu, malamnya kan terjadi, artinya bahwa antisipasinya nggak berjalan, tindakan antisipasi untuk Kamtipmas itu pada saat-saat peralihan kepemimpinan itu tidak berjalan. Lalu kemudian terjadi lagi, sampai ketika Bupati dan Wakil Bupati baru tiba di Alor.” Tegas Dewan empat Periode tersebut.
Politisi Senior Golkar ini juga menyesalkan rentetan kejadian tersebut manakala menimbulkan korban dan Kerugian yang tidak sedikit.
Dirinya melanjutkan, bahwa upaya-upaya dan tindakan yang sudah pernah dilakukan pada saat itu, baik itu oleh Penjabat Bupati yaitu proses perdamaian belum maksimal dan terbukti masih ada kericuhan yang terjadi lagi.
“Kita undang mereka(OPD) terkait datang untuk kita bicarakan, Kenapa peristiwa sampai begini banyak rentetan terlalu panjang sampai tidak terselesaikan??
Bisa saja kemarin mungkin penyelesaiannya terlalu terburu-buru sehingga permasalahannya itu tidak terselesaikan sampai di akar masalah, kalau muncul masalah yang mengganggu Kamtibmas itu tidak boleh dianggap ringan, karena jika sudah mengganggu keamanan itu sudah menjadi suatu problem sosial, dan itu sangat berbahaya sekali.” Tegas Singh.
Singh kembali menekankan kenapa secepatnya harus diantisipasi dan tidak boleh dibiarkan, Menurutnya juga harus ada upaya utk membangun kerjasama antara pemerintah daerah bersama aparatur keamanan baik itu Pihak kepolisian maupun dengan TNI.
Singh juga mengharapkan kepada semua aparatur stakeholder agar semaksimal mungkin bisa berkolaborasi, bekerjasama agar menghasilkan satu action terhadap peristiwa yang terjadi ini sehingga kesannya tidak berlarut-larut.
“Sekarang apa yang harus kita lakukan?? terutama bagaimana membuat penyanggah, Menyanggah sementara antara kedua belah pihak yg bertikai. Penyanggahnya dari keamanan yang harus stand by setiap waktu di situ.
Tidak boleh dibiarkan, selama masalahnya belum terselesaikan dengan baik, minimal dicegah supaya keamanan terjamin dan tidak lagi ada kejadian berulang, sambil dicari solusi yang terbaik untuk bisa menyelesaikan permasalahan itu sampai ke akarnya.
Ya, mungkin dengan melibatkan pemimpin wilayahnya, tokoh pemuda, orang tua, tokoh adat, tokoh agama yang punya Pengaruh.” Tegas Singh.
Singh juga Mengungkapkan, kerusuhan yang terjadi kebanyakan melibatkan anak-anak muda dan remaja sehingga peran orang-orang tua, tokoh-tokoh muda yang berpengaruh perlu untuk dikumpulkan dan didengarkan, sehingga apapun permasalahan yang terjadi di kemudian hari bisa dilakukan upaya pendekatkan dengan mereka.
Menurutnya juga, secepatnya harus diambil langkah-langkah strategis untuk menanggulangi keamanan ini, baik itu dari pemerintah, bekerjasama dengan kepolisian dan juga TNI. Begitupun dengan melibatkan semua tokoh-tokoh masyarakat yang ada, yang berpengaruh, bukan sekedar tokoh saja, tapi tokoh itu benar-benar memiliki pengaruh.
Ketua Komisi 1 Ini pun merasa optimis dan positif menilai Kepemimpinan/pemerintahan yang baru, yang belum bekerja, tapi sudah dibebankan dengan pekerjaan yang begitu berat yaitu Terkait stabilitas dan Kamtibmas.
Menurutnya kamtibmas yang tidak kondusif ini tidak boleh dianggap enteng, sebab kamtibmas sudah terganggu maka aktifitas lain tidak akan berjalan efektif.
lanjut, singh juga membeberkan hasil pertemuan komisi 1 bersama Pihak terkait, yaitu mengusulkan adanya pospos penyangga yang dibangun di daerah pertikaian tersebut, lalu patroli gabungan dijalankan sembari melakukan upaya pendekatan kepada para tokoh, secara sesegera mungkin langkah-langkahnya tersebut diatur secara simultan, sehingga bisa tahu isi hati mereka sembari dipikirkan solusi dan memformulasikan apa yang selanjutnya akan dilakukan.
Di akhir, menurut Singh, jika Kendala yang dihadapi terkait pendanaan dan lain-lain, sudah semestinya itu bisa ditangani oleh Pemerintah, karena peristiwa yang timbul diluar dugaan dan sudah menjadi tugas-tugas pemerintahan.
Ia menilai peristiwa tersebut bukan lagi gangguan kamtibmas biasa, tapi sudah luar biasa dan perlu pendekatan yang luar biasa juga, serta secara menyeluruh dan tidak saja secara partial dan membiarkan polisi untuk bekerja sendiri. menurutnya upaya Kolaborasi dari para Tokoh masyarakat, lurah, camat, Pol PP, dan masyarakat juga harus dilakukan sehingga kesannya tidak semata-mata pendekatan yg dilakukan hanya melalui penegakan hukum saja, tetapi harus ada pendekatan sosialnya juga, pungkasnya