KJPF Hadir untuk Ciptakan Ruang Aman bagi Jurnalis Perempuan di Flores

FloresUpdate.com, Maumere – Sebagai bagian dari peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang digelar setiap tahun antara 25 November hingga 10 Desember, sejumlah jurnalis perempuan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendirikan Komunitas Jurnalis Perempuan Flores (KJPF).

Komunitas ini bertujuan memberikan ruang aman dan mendukung perkembangan profesional bagi jurnalis perempuan yang sering kali terpapar risiko kekerasan dan intimidasi saat menjalankan tugas jurnalistik mereka.

Pada Selasa, 10 Desember 2024, KJPF menggelar acara perkenalan dengan tema “Tantangan Jurnalis Perempuan di Flores” yang disiarkan langsung melalui Instagram.

Acara ini berhasil menarik perhatian banyak jurnalis dan masyarakat, sekaligus membuka diskusi seputar tantangan yang dihadapi oleh jurnalis perempuan di wilayah tersebut.

Mia Margaretha Holo, Koordinator Bidang Jejaring dan Fellowship Peliputan KJPF, mengungkapkan, tujuan utama dari KJPF adalah menciptakan ruang bagi jurnalis perempuan untuk berbagi pengalaman dan belajar bersama dalam lingkungan yang aman.

Menurut jurnalis Floresa.co ini, banyak jurnalis perempuan yang kerap menghadapi intimidasi dan kekerasan selama peliputan namun kesulitan untuk mendapatkan tempat yang aman untuk berbicara mengenai hal tersebut.

“KJPF hadir untuk memberikan ruang bagi kami, jurnalis perempuan, untuk saling berbagi dan menguatkan satu sama lain. Di sini, kami tidak merasa sendiri dalam menghadapi tantangan yang sering kali kami hadapi di lapangan,” ujar Mia.

Sementara itu, Anjany Podangsa, Koordinator Bidang Gender dan Advokasi KJPF, menyoroti sebuah data mengejutkan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang bekerja sama dengan Pemantau Regulasi dan Regulator (PR2) Media.

Menurut riset yang diterbitkan pada 2023, sebanyak 82,6 persen dari 852 jurnalis perempuan yang disurvei melaporkan telah mengalami kekerasan seksual selama bekerja.

Data ini menjadi alasan kuat mengapa KJPF sangat diperlukan sebagai platform untuk mendukung jurnalis perempuan agar dapat bekerja dengan aman dan nyaman.

“Setiap jurnalis perempuan berhak untuk merasa aman di tempat kerja. KJPF hadir untuk membantu kami, memberi ruang berbicara, serta melakukan langkah-langkah mitigasi agar kekerasan seksual dan intimidasi lainnya dapat diminimalisir,” jelas Anjany.
Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas untuk Jurnalis Perempuan

Selain memberikan ruang berbagi, KJPF juga fokus pada peningkatan kapasitas jurnalis perempuan melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan.

Intan Nuka, Koordinator Bidang Pelatihan dan Publikasi KJPF, menekankan pentingnya pemberdayaan jurnalis perempuan agar dapat berkontribusi lebih besar dalam dunia pemberitaan.

“Kami percaya bahwa setiap jurnalis perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. KJPF hadir untuk memastikan kualitas jurnalis perempuan meningkat dan peran kami dalam dunia jurnalistik semakin dihargai,” kata Intan.

KJPF mengajak berbagai pihak untuk bergabung dan memberikan dukungan bagi jurnalis perempuan di Flores. Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan inisiatif KJPF dapat diakses melalui akun Instagram resmi mereka, @kjpf_jurnalisperempuanflores.

Dengan kehadiran komunitas ini, diharapkan jurnalis perempuan di Flores tidak hanya mendapatkan ruang yang aman, tetapi juga dapat terus berkembang, berinovasi, dan berperan aktif dalam dunia pemberitaan yang lebih inklusif dan adil. (***)

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!