Lori Sebut Domi Mere Mundur Dari Survei di Partai Golkar

Menanggapi pernyataan ketiga petinggi Parpol di Ende itu, Lori Gadi Djou secara diplomatis mengatakan dirinya berpatokan pada hasil pleno di Jakarta sebelum melakukan survei pertama.

“Jadi ceritanya begini, Golkar itu menjaring Bacakada dari dua tahun lalu, dari tujuh kandidat turun ke lima selanjutnya turun ke tiga terakhir. Lalu saat di Jakarta, Ketua Pemenang Pemilu Gartai Golkar nasional mengatakan bahwa Golkar tidak ada mahar, tetapi para Bacakada wajib menanggung biaya pemilu. 

Nah di Ende biayanya apa saja, biaya menyangkut survey, satu kali survei Rp 150 juta dan akan diadakan tiga kali dan menanggung biaya saksi kepada partai Golkar dan akan dikembalikan

,” ujar Lori.

Dikatakannya, waktu itu dia ingat persis tiga nama terakhir yang disebut yakni Heri Wadhi selaku Ketua Golkar Ende, Dominukus Minggu Mere, dan dirinya sendiri. 

“Ketika Pak Melki Laka Lena memanggil dan bertanya untuk Ende apakah siap Rp 150 juta biaya untuk survey. Ketika tanya Heri Wadhi jawabannya adalah saya datang ke Jakarta untuk mendampingi Lori Gadi Djou menjadi calon bupati Ende dan saya tidak ikut. 

Lalu pak Melki menelpon dokter Domi bagaimana Om dokter ? Jawab dokter Domi, kalau soal itu saya mengundurkan diri. 

Karena dua orang mengundurkan diri maka cuman satu calon bupati dari Ende di usung dari partai Golkar. Dan itu dikuatkan di Kupang Ende hanya punya satu calon Bupati,” beber Lori Gadi Djou.

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!