Opini  

Marketing Agama dan Suku Dalam Anomali Kemenangan Paket DEO DO di Pilkada Ende 2024

By. Emanuel Natalis, S.Fil., S.H., M.H (pengacara/advokat dan dosen di STPM Santa Ursula Ende.

Tidak heran, isu Agama Katolik dan Agama Islam dari para paket akan distimulasi dan difabrikasi sedemikian rupa, untuk mempengaruhi preferensi pemilih; untuk membentuk aliansi dan koalisi; untuk memobilisasi pemilih dan untuk memperkuat solidaritas dan identitas kelompok yang ada. 

Namun kenyataan ternyata jauh panggang dari api. Di sisi lain, mengingat kemenangan Paket DEO DO yang nota bene Paket K-K, telah meruntuhkan mitos Paket K-I, karena pemenang Pilkada Kabupaten Ende 2024, justru yang tidak memakai rumusan Paket K-I tersebut. 

Bahkan lebih dari itu, pemenang kedua adalah Paket JASA, dengan Komposisi Paket I-K, yakni Islam-Katolik. Jadi bahkan jika bukan Paket DEO DO sebagai pemenangnya, maka Paket JASA adalah juara satu. 

Muncul pertanyaan seperti ini; Apakah strategi marketing agama dan suku tidak berjalan sukses di Ende sehingga menimbulkan anomali di Pilkada Ende Tahun 2024 ini ?

Dari peta sebaran pemilih, dapat dibuat beberapa analisa menarik berikut ini ; 

Pertama, Paket DEO DO secara umum merata dipilih di seluruh wilayah Kabupaten Ende, bahkan di Pulau Ende yang merupakan basisnya Paket JASA, masih terdapat para pemilih yang memilih Paket DEO DO. Dengan keunggulan yang signifikan di daerah basis massanya seperti Detusoko. Paket ERA MILENEAL hanya mampu memiliki suara yang besar di basisnya Bapak Eikos Emanuel Rede, sedangkan wakilnya tidak menyumbangkan suara yang signifikan di wilayah asalnya. Paket JASA berhasil memenangkan suara di kecamata-kecamatan dengan warga mayoritas agama islam, termasuk di wilayah Ndondo yang merupakan basisnya Bapak Yustinus Sani. Sebaliknya Paket LGD memperlihatkan ketokohan seorang Bapak Lori Gadi Djou yang berhasil meraup suara secara efektif, meski tanpa dukungan suara yang berarti dari wilayah basisnya Bapak Damran Baletti. 

Kedua, masuknya Paket JASA dalam kontestasi Pilkada Ende 2024 paskaputusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, telah merubah konstelasi preferensi pemilih terutama di kalangan muslim. Pada akhirnya, suara para pemilih muslim tersedot kepada Paket JASA, dan bukannya ke Paket ERA MILENEAL, Paket LGD, apalagi Paket DEO DO. Hal ini diduga sangat merugikan Paket LGD, dengan ketokohan Bapak Lori Gadi Djou, yang sebenarnya memiliki rekam jejak elektabilitas yang tinggi baik di kalangan Katolik dan Muslim. 

Ketiga, tidak bekerjanya atau tepatnya tidak efektifnya mesin partai dalam kerja meraup suara para pemilih. Jika didasarkan pada suara para anggota legislatif DPRD Kabupaten Ende Tahun 2025, maka gabungan partai yang berdiri di belakang Paket ERA MILENEAL memiliki cukup amunisi untuk kemenangan. Demikian pula dengan gabungan partai pengusung Paket LGD. Karena baik Paket DEO DO maupun Paket JASA adalah minoritas di DPRD Kabupaten Ende. Dengan kata lain, tidak efektifnya kerja mesin partai turut menyumbang kekalahan paket-paket yang ada ketika berhadapan dengan Paket DEO DO ataupun Paket JASA. 

Keempat, kemenangan Paket DEO DO menjadi bukti strategi aliansi dan koalisi dengan semua pihak alias stake holder yang dianggap dapat menyumbang suara secara signifikan. Aliansi dan koalisi ini selanjutnya memperkuat solidaritas dan identitas para pemilih Paket DEO DO, termasuk memobilisasi para pemilih untuk semakin memilih keduanya, di tengah gempuran isu di medsos dan politik uang. Bapak Bapak Yosef Benediktus Badeoda dengan rekam jejaknya sebagai calon legislatif pusat, dan Bapak Dominikus Minggu, dengan rekam jejaknya sebagai birokrat dan pernah juga menjadi calon wakil bupati Tahun 2014, pada akhirnya berhasil memenangkan Pilkada Ende Tahun 2024 ini.

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!