FloresUpdate.com, Maumere – Ketua Forum Komunikasi Pedagang Pasar (Forkompak) Yohanes Nong Hercelis mengumumkan pengunduran dirinya setelah insiden penyegelan portal masuk Pasar Alok yang dilakukan oleh sejumlah pedagang tanpa koordinasi dengan dirinya.
Keputusan tersebut diambil setelah aksi penyegelan yang tak sesuai prosedur ini menimbulkan ketegangan di kalangan pedagang dan pihak pengelola pasar.
Saat diwawancarai media ini, Jumat, 24 Januari 2025, Harcelis menjelaskan, sebelum insiden tersebut, telah disepakati untuk mengadakan rapat evaluasi bersama PJ Bupati Sikka dan pengelola parkir pasar.
Namun, pertemuan yang dijadwalkan batal setelah PJ Bupati Sikka berhalangan hadir.
Ketika Harcelis sedang berada di luar pasar, ia mendengar sekelompok pedagang melakukan aksi demo di depan kantor pengelola pasar, mendesak agar portal segera dibongkar.
“Saya mempertanyakan siapa yang mengoordinasi aksi ini. Mereka datang menemui saya dan mendesak untuk membongkar portal. Saya mencoba menenangkan mereka, namun mereka tetap ngotot dan melontarkan kata-kata provokatif,” ujar dia dengan tegas.
Merasa tak dapat melanjutkan perannya dengan cara ini, Harcelis akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua Forkompak.
“Saya tidak ingin tergiring untuk melakukan tindakan melawan hukum. Saya menjadi ketua bukan untuk menjadi provokator, tapi sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan pedagang,” tegasnya.
Ia juga menyoroti dugaan provokasi oleh sekelompok warga pendatang sebagai penyebab utama insiden ini.
Menurutnya, aksi penyegelan portal tersebut berisiko menimbulkan masalah hukum yang lebih besar.
Meskipun mengundurkan diri sebagai ketua, Harcelis menegaskan perjuangannya untuk memperbaiki sistem pengelolaan Pasar Alok dan membongkar praktik pungli di pasar akan tetap berlanjut.
Pasca pengunduran dirinya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag), Ferdinadus Lepe, menghubungi untuk menginformasikan adanya usulan pembubaran Forkompak dalam rapat Forkompinda.
Yohanes Harcelis mengaku kaget dan heran atas usulan tersebut, terutama karena Forkompak selama ini telah berusaha mengungkap dugaan praktik korupsi dan pungli yang merugikan pedagang.
“Saya curiga, apakah upaya untuk membubarkan Forkompak ini berkaitan dengan perjuangan kami untuk membongkar praktik-praktik yang merugikan pedagang?” ujarnya dengan nada kritis.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Disprindag belum memberikan tanggapan terkait isu pembubaran Forkompak. (Albert Cakramento)