FloresUpdate.com, Ende – Anggota DPRD Kabupaten Ende, Maria Margaretha Sigasare, menggelar reses di hari ke II pada masa siding II Tahun siding 2024/2025, di kantor Desa Ndungga untuk mendengar langsung keluhan masyarakat, beragam masalah yang yang selama ini menghantaui warga, mencuat dalam kegiatan tersebut, mulai dari wabah virus Babi yang mengancam perekonomian serta sampah yang berserahkan.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Desa yang mewakili Kepala Desa Ndungga, RT/RW, Mosalaki, serta masyarakat setempat, pada hari Jumat (07/03/2025).
Salah satu warga, Vitalis Lio, mengungkapkan bahwa virus babi telah menjadi momok yang meresahkan. Dalam satu minggu diperkirahkan 4 sampai 5 ekor babi mati, menyebapkan kerugiaan besar bagi warga menggantungkan hidup pada peternakan babi.
“Kami sangat resah, dalam seminggu sekitar 4 sampai 5 ekor babi mati, dan sampai hari ini belum ada solusi dari pemerintah. Kami butuh tindakan cepat agar kerugiaan ini tidak terus berlanjut” ujar vitalis dengan nada penuh harap.
Tak hanya soal virus babi, Vitalis juga mengeluhkan tumpukan sampah yang berserahkan di sepanjang jalan trans Ende-Maumere, yang masuk Desa Ndungga.
“Kami sudah memasang tanda larangan membuang sampah, tetapi masih saja ada yang membuangnya. Ironisnya, bukan warga kami yang melakukanya melainkan orang dari luar desa. Ini sangat menganggu kesehatan dan kebersihan lingkungan,” tegasnya.
Dibidang infrastruktur, Frans Bhato, salah satu mosalaki di Ndungga, meminta perbaikan jalan rabat menuju kampung adat yang sudah lama rusak.
Sementara di Sektor Pendidikan, Petrus Tika, mengeluhkan minimnya tenaga pendidik di SD dan TKK di Ndungga. Saat ini hanya tersisa satu guru PNS, sedangkan sisahnya adalah tenaga honorer.
Ia berharap agar PNS dan P3K juga bisa ditempatkan di sekolah-sekolah swasta terlebih khususnya di Desa Ndungga agar mutu Pendidikan tidak menurun.
Menanggapi keluhan warga terkait virus babi, Maria Margaretha Sigasare atau yang lebih diakrap Megi Sigasare, menegaskan bahwa persoalan ini akan menjadi prioritasnya.
“ini PR bagi saya, saya akan segerah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan peternakan agar mereka turun langsung ke Desa Ndungga untuk melakukan survey serta memberikan penjelasan terkait langka-langka penanggulangan virus ini” tegasnya.
Terkait permasalahan sampah, Megi menjelaskan bahwa Kabupaten Ende memang belum memiliki tempat pembungan akhir (TPA) sehingga pengelolaan sampah masih menjadi tantangan besar.
“Fraksi golkar akan terus memperjuangkan agar pemerintah segerah membangun TPA. Saat ini, sistem membakar sampah di ruang terbuka dilarang oleh undang-undang. Kami akan mendorong solusi konkrit agar masalah sampah ini bisa teratasi dengan baik,”pungkasnya.
Mengenai Infrastruktur, Megi Sigasare mengakui bahwa ada keterbatasan anggaran. Sehingga dirinya tidak bisa memberikan janji muluk. Namun ia berkomitmen untuk memperjuangkan semua aspirasi masyarakat agar mendapat perhatian dari pemerintah.
“saya tidak ingin memberikan janji-janji manis yang berlebihan mengingat efisiensi anggaran yang sangat ketat. Tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin agar semua aspirasi-aspirasi dari masyarakat mendapat perhatian pemerintah dan bisa direlisasikan”, Katanya.
Di akhir kegiatan, Petrus Gae selaku Sekretaris Desa Ndungga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Megi Sigasare dan harapnya agar aspirasi warga dapat di dengar oleh pemerintah.
“Kami sangat berterima kasih kepada ibu Megi yang telah meluangkan waktu untuk datang dan mendengar langsung keluhan kami. Kami berharap ini tidak hanya sekedar didengar, tetapi juga benar-benar di perjuangkan agar Desa Ndungga bisa berkembang lebih baik,” ujarnya.