Tindaklanjuti Kerjasama, Pemda Ende Launching Gerakan “Anak Ende Senang” Transisi PAUD ke SD di SDK Wololele B

Menuju Indonesia Emas 2045

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPMP Provinsi NTT, Herdiana, mengapresiasi Pemda Ende yang sudah bersedia menjadi pilot project dari kegiatan tersebut untuk mempersiapkan masa depan Indonesia menuju Indonesia emas 2045.

Herdiana mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mempersiapkan situasi dan kondisi yang kondusif di lingkungan sekolah tanpa memaksakan anak untuk pergi ke sekolah.

“Dengan anak-anak kita kondisikan, dengan sendirinya mereka pergi ke sekolah. Seperti di PAUD, anak itu senang ke PAUD, tetapi hilang ketika mereka masuk SD. Dan ini perlu kita bekali kepada guru-guru kita. Kita menciptakan ekosistem pendidikan di SD agar sama dengan ketika di PAUD. Jadi ketika mereka pergi ke sekolah tidak disuruh lagi oleh orang tua,” ujarnya.

Sementara itu, Deputy Director for Programme SEAMEO CECEP, Ith Vuthy, M.Sc., M.A, menjelaskan bahwa SEAMEO CECCEP merupakan organisasi yang berada di bawah Kementrian Pendidikan se-Asia Tenggara. Dijelaskan, saat ini SEAMEO mempunyai tujuh centre di Indonesia, dan di Asia Tenggara memiliki total 26 SEAMEO centre.

“Kami merupakan SEAMEO centre yang termuda dan fokus pada Pendidikan Anak Usia Dini dan pendidikan keluarga. Selain bekerja di bawah organisasi kementerian pendidikan se-Asia Tenggara, kami juga menjadi bagian integral dan tidak terpisahkan dari Kementrian pendidikan, khususnya di Direktorat PAUD, sehingga kami bekerja selain untuk nasional, regional juga untuk lokal,” ujarnya.

Ith Vuthy menekankan, PAUD merupakan salah satu fondasi pendidikan yang sangat penting. Bahkan, PAUD merupakan salah satu bentuk investasi. Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa selain untuk menumbuhkan anak, PAUD juga penting untuk mendorong mobilitas sosial, mengurangi kemiskinan, dan memastikan kesetaraan, dan keadilan sosial di tengah masyarakat.

“Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi pemda Ende yang sudah mempunyai peraturan Bupati (perbup) yang memastikan bahwa PAUD adalah layanan pendidikan wajib sehingga sejalan dengan program pemerintah pusat; wajib 13 tahun,” ungkapnya.

Ith Vuthy juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas support penuh dari BPMP NTT dan Pemda Ende yang telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mengimplementasi pengembangan PAUD di NTT, karena menjadi pilot project dari kegiatan ini.

“Dalam pelatihan sebentar, kami akan perkenalkan satu modul yang kami miliki. Dengan modul ini, kita ingin menyiapkan anak Ende yang bahagia dalam konteks pemenuhan hak untuk mendapatkan akses layanan PAUD yang berkualitas.

Penulis: RyanEditor: Nethal Kedang

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!