Kembali ke soal kepakaran, benar bahwa Uskup Budi dan para imam bukanlah geolog. Namun, gak perlu jadi geolog untuk melihat dan merasakan sendiri dampak negatif dari proyek geothermal di Flores, setidaknya terutama di Mataloko dan Sokoria.
Soal kepakaran pula, saya — yang belajar filsafat, teologi, dan hukum — sangat sering menulis tentang masalah sosial, budaya, politik, bahkan pertahanan dan keamanan (Hankam). Tentu saya mengolah tulisan berdasarkan pemikiran pribadi maupun dibantu referensi buku-buku terkait. Jadi, apa masalahnya?
Apalagi Uskup Budi sudah mengakui dan menegaskan bahwa sikap itu diambil setelah berdiskusi dengan sejumlah imam dan sejumlah masyarakat sekitar proyek geothermal yang jadi korban. Bahkan, saya dengar, setelah itu dilanjutkan dengan diskusi bersama pakar-pakar terkait.
Terkait energi listrik, kita masih punya sumber berlimpah energi terbarukan dari surya, air dan angin. Itu kita belum manfaatkan secara maksimal sementara dampak kerusakan ekologis dan sebagainya sangat minimal — untuk tidak mengatakan “zero” bahkan.
Jadi, kenapa kita mesti paksakan geothermal?
Tentang penggunaan HP, mobil dan lain-lain yang merupakan hasil tambang, itu masalah lain lagi. Sang pembuat status FB rersebut secara inkoheren dan tidak korelatif menulis, (kalau menolak geothermal) janganlah pakai produk-produk tambang seperti laptop, mobil dan sebagainya.
Sebatas pantauan saya, Uskup Budi dan banyak orang Flores tidak menolak tambang di luar Flores, mereka hanya menolak proyek geothermal di Flores karena de facto sudah berdampak negatif secara sosio-ekologis.
Soal tambang, menurut saya, silakan saja di luar Flores, terutama di pulau-pulau besar seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Janganlah di Flores, pulau kecil yang rentan dengan bencana alam.
Jadi, para kerabat, tdak apa-apa kalau kita beda pendapat. Namun, saya mendukung sikap Uskup Budi Kleden dan para uskup lainnya yang menolak proyek geothermal di Flores. Mari kita dorong pemerintah untuk “mainkan” saja energi listrik terbarukan dari sinar matahari, air dan angin.
Salam sehat dan sukses selalu.
Valens Daki-Soo.
