FloresUpdate.com, Ende – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Ende Santo Yohanes Don Bosco menggelar pelantikan pergantian kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) periode 2024/2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di margasiswa PMKRI pada 01/02/2025, yang dihadiri oleh anggota penyatu PMKRI serta seluruh anggota aktif PMKRI.
Pelantikan Pimpinan Harian Cabang (PHC) tersebut yakni Presidium Hubungan Perguruan Tinggi (PHPT) dan Presidium gerakan kemasyarakatan (Germas).
Ketua Presidium PMKRI Cabang Ende Marselino Erlan Le’u dalam sambutannya mengatakan bahwa proses reshuffle tersebut tentu ada pertimbangannya yakni kepengurusan lama sudah selesai kuliah dan memilih untuk meninggalkan PMKRI.
“Tentu pilihan dari rekan-rekan saya yang lama meninggalkan PMKRI untuk mengabdi di kampung masing-masing itu bagian dari sikap pribadi untuk menata masa depan, saya secara pribadi sangat mendukung rekan-rekan saya”, ungkap Erlan
Lebih lanjut Erlan mengatakan dengan melantik PHC yang baru, PMKRI sebagai organisasi pengkaderan dan pergerakan, akan terus menegaskan eksistensinya di tengah masyarakat, dan berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan baik informal maupun formal untuk mengasah kapasitas intelektual dan daya kritis agar siap memerangi persoalan-persoalan sosial yang terjadi di masyarakat.
Erlan juga menegaskan bahwa seluruh PHC untuk meningkatkan efektivitas kinerja DPC dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat perhimpunan.
Sementara itu Yustinus Sani yang mewakili anggota penyatu PMKRI dalam sambutannya mengatakan bahwa, kita ada karena masih ada orang lain, Wadah ini bukan hanya milik kita, tapi milik generasi penerus kita, rawatlah wadah ini seperti kita merawat diri sendiri, teruslah menjadi garam dan terang, jadikan ini sebagai wadah dialogis dengan berbagai inovasi dari setiap pengurus sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Lebih lanjut ketua Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Ende tersebut mengatakan PMKRI sudah di kenal dan diterima oleh masyarakat, bangun kekuatan secara internal sebagai bekal dalam memperjuangkan keadilan untuk menjaga ekspetasi masyarakat.