
Proses evakuasi korban meninggal dunia akibat meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
FLORESUPDATE.COM MAUMERE – Tragedi melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, saat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus dahsyat pada Minggu malam, mengakibatkan korban jiwa dan melumpuhkan daerah di sekitarnya.
Tim SAR Gabungan yang terjun ke lokasi berhasil mengevakuasi sembilan jenazah dan satu korban kritis, menunjukkan upaya penyelamatan yang dramatis di tengah kondisi medan yang berat.
“Dalam operasi hari pertama, tim berhasil mengevakuasi sembilan jenazah korban letusan Gunung Lewotobi di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, sementara satu korban kritis kami temukan di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Supriyanto Ridwan.
Proses evakuasi penuh tantangan mengingat lereng gunung yang curam dan bahaya material vulkanik yang masih aktif. Setelah evakuasi, jenazah-jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan, sementara korban kritis langsung dilarikan ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez di Larantuka untuk penanganan intensif.
Letusan ini memaksa 1.403 warga mengungsi demi keselamatan mereka.
Data BPBD Flores Timur mencatat, para pengungsi tersebar di dua titik pengungsian utama, yakni Desa Bokang dengan 616 pengungsi dan Desa Konga dengan 787 pengungsi.
Daftar Korban Meninggal:
1. Kanisius Laga Lajar
2. Agustina Luo Luon
3. Andreas Baha Lajar
4. Paskalis Yohanes Goe Lajar
5. Theresia Toja
6. Yohanes Baha Buto Lajar
7. Yosefina Kedang
8. Sr. Nikolin Pajo, SSpS
9. Yohanes Witin
Korban kritis, seorang pria bernama Us, kini masih dirawat intensif di RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka.
Dari jumlah sembilan orang korban meninggal dunia, 5 orang diantaranya dikebumikan di Desa Klatanlo, 2 orang di Kabupaten Sikka, 1 orang di Kabupaten Ngada dan 1 orang di Desa Lewotobi, Kabupaten Flores Timur.
Dengan banyaknya warga yang mengungsi dan sejumlah korban jiwa, pemerintah daerah bersama BPBD terus berkoordinasi dengan tim SAR untuk memantau perkembangan kondisi gunung, memberikan bantuan logistik, serta memastikan keselamatan warga yang berada di lokasi pengungsian. (**)