Religi  

SEORANG IMAM YANG MELIHAT SURGA, NERAKA, DAN API PENYUCIAN

Surga

Selanjutnya, malaikat saya mengantar saya ke surga melewati terowongan putih yang besar dan menyilaukan. Saya belum pernah merasakan kedamaian dan sukacita sebesar ini dalam hidup saya. Kemudian tiba-tiba surga terbuka dan saya mendengar musik yang paling indah, yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Para malaikat bernyanyi dan memuji Tuhan. Saya melihat semua orang kudus, terutama Bunda Maria dan Santo Yusuf, dan banyak Uskup dan Imam suci yang berdedikasi yang bersinar seperti bintang. Dan ketika saya menghadap Tuhan, Yesus berkata kepada saya: “Aku ingin engkau kembali ke dunia. Dalam kehidupan keduamu, engkau akan menjadi alat perdamaian dan penyembuhan bagi umat-Ku. Engkau akan berjalan di negeri asing dan engkau akan berbicara dalam bahasa asing. Segala sesuatu mungkin bagimu dengan rahmat-Ku.” Setelah kata-kata itu, Bunda Maria berkata kepadaku: “Lakukan apa pun yang Dia perintahkan kepadamu. Aku akan membantumu dalam pelayananmu.”

IMG-20251209-WA0019

Kata-kata tidak dapat mengungkapkan keindahan surga. Di sana kita menemukan begitu banyak kedamaian dan kebahagiaan, yang melebihi jutaan kali imajinasi kita. Tuhan kita jauh lebih indah daripada gambar apa pun yang dapat menggambarkannya. Wajah-Nya berseri-seri dan bercahaya, lebih indah daripada seribu matahari terbit. Gambar-gambar yang kita lihat di dunia hanyalah bayangan dari keagungan-Nya. Bunda Maria berada di samping Yesus; ia begitu cantik dan berseri-seri. Tak satu pun gambar yang kita lihat di dunia ini dapat dibandingkan dengan keindahan sejati-Nya. Surga adalah rumah sejati kita, kita semua diciptakan untuk mencapai surga dan menikmati Tuhan selamanya. Kemudian, aku kembali ke dunia bersama malaikatku.

Saat tubuhku berada di rumah sakit, dokter menyelesaikan semua pemeriksaan dan aku dinyatakan meninggal. Penyebab kematian adalah pendarahan. Keluargaku diberitahu dan karena mereka berada jauh, staf rumah sakit memutuskan untuk memindahkan jenazahku ke kamar mayat. Karena rumah sakit tidak memiliki pendingin udara, mereka khawatir tubuhku akan cepat membusuk. Saat mereka memindahkan jenazahku ke kamar mayat, jiwaku kembali ke tubuhku. Aku merasakan sakit yang luar biasa karena begitu banyak luka dan tulang yang patah. Aku mulai berteriak dan kemudian orang-orang menjadi ketakutan dan lari sambil berteriak. Salah seorang dari mereka mendekati dokter dan berkata: “jenazah itu berteriak”. Dokter datang untuk memeriksa tubuh dan menemukan bahwa aku masih hidup. Jadi dia berkata: “Ayah masih hidup, ini keajaiban, bawa dia kembali ke rumah sakit”.

Sekarang, kembali di rumah sakit, mereka memberiku transfusi darah dan aku dibawa ke ruang operasi untuk memperbaiki tulang yang patah. Mereka mengoperasi rahang bawahku, tulang rusuk, tulang panggul, pergelangan tangan, dan kaki kananku. Setelah dua bulan, saya keluar dari rumah sakit, tetapi dokter ortopedi saya mengatakan bahwa saya tidak akan pernah bisa berjalan lagi. Kemudian saya berkata kepadanya: “Tuhan yang telah mengembalikan hidup saya dan mengirim saya kembali ke dunia akan menyembuhkan saya”.

Sesampainya di rumah, kami semua berdoa memohon mukjizat. Namun setelah sebulan dan setelah gips dilepas, saya masih belum bisa bergerak. Tetapi suatu hari saat berdoa, saya merasakan sakit yang luar biasa di daerah panggul saya. Setelah beberapa saat, rasa sakit itu hilang sepenuhnya dan saya mendengar suara berkata: “Kamu telah sembuh. Bangun dan berjalanlah”. Saya merasakan kedamaian dan kekuatan penyembuhan di tubuh saya. Saya segera bangun dan berjalan. Saya memuji dan berterima kasih kepada Tuhan atas mukjizat itu.

Saya menemui dokter saya dengan kabar kesembuhan saya dan dia kagum. Dia berkata: “Tuhanmu adalah Tuhan yang sejati. Saya harus mengikuti Tuhanmu”. Dokter itu beragama Hindu dan dia meminta saya untuk mengajarinya tentang Gereja kami. Setelah mempelajari iman, saya membaptisnya dan dia menjadi Katolik.

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!