Opini  

Kenangan Tak Terduga Di Intramuros dan Barbara’s Heritage : Perjalanan Sejarah Dalam Kunjungan Kerja di Filipina

FloresUpdate.com, Opini – Pada tanggal 19 Oktober 2024, hari dimulai dengan lambat karena saya baru tiba di Manila pada tengah malam setelah penerbangan panjang menggunakan Philippines Airlines PR 2880 dari Cebu dan ditemani oleh tiga Perempuan hebat milik Elburg dan Augustea yaitu Mary Grace Magbanua,Laziel Ortega-Saldevia dan Patricia Monique M. Lechuga. Penerbangan berangkat pada pukul 21:55 dan mendarat di Manila, tempat saya sampai di hotel Seda Makati sekitar jam 24:00. 

Saya bangun agak siang hari ini karena lelah, namun cepat-cepat bersiap karena saya memiliki rapat penting dengan konsultan dari Indonesia untuk membahas sertifikasi FSC CoC (Chain of Custody) dalam industri pengolahan hasil hutan. Diskusi mengenai rantai pasokan kayu dan produk non-kayu berlangsung intens, namun telepon saya terus berdering.

Ternyata, salah satu karyawan dari Elburg sudah menunggu di lobi hotel untuk membawa saya berkunjung ke Intramuros, sebuah kawasan bersejarah di Manila yang terkenal. Setelah menyelesaikan rapat sekitar pukul 11:30, saya segera turun ke Ground Floor. Di lobi, ada enam orang yang siap menemani saya untuk sejenak menikmati sejarah dan keindahan Manila setelah hari-hari sibuk audit di Augustea dan Elberg di Makati dan Cebu. Kami berangkat menuju Intramuros, destinasi yang kaya akan sejarah kolonial Filipina.

Intramuros: Kota Bersejarah yang Menawan

Saat tiba di Intramuros, saya langsung terpesona dengan kota berdinding ini, yang dibangun oleh kolonial Spanyol pada tahun 1571. Nama “Intramuros” berarti “di dalam tembok,” dan sesuai namanya, tembok tinggi yang mengelilingi kota ini berdiri sebagai saksi bisu sejarah panjang Filipina di bawah kekuasaan Spanyol. Kota ini dirancang sebagai pusat pemerintahan dan agama, serta menjadi simbol dominasi kolonial selama lebih dari tiga abad.

Saya mengunjungi Fort Santiago, benteng yang dulu menjadi pusat pertahanan dan tempat penjara José Rizal, pahlawan nasional Filipina. Lalu, kami berjalan menuju Katedral Manila dan Gereja San Agustin, yang masing-masing menyimpan cerita-cerita menarik dari zaman kolonial hingga peran penting mereka dalam sejarah Filipina. San Agustin adalah salah satu gereja tertua dan yang selamat dari kehancuran Perang Dunia II.

Restoran Barbara’s Heritage: Menikmati Cita Rasa Kolonial

Sekitar jam 15:00, setelah mengelilingi Intramuros, kami berhenti untuk makan siang di Barbara’s Heritage Restaurant, yang berada di kawasan bersejarah Plaza San Luis Complex. Tempat ini terkenal dengan suasana kolonial Spanyol yang autentik dan makanan tradisional Filipina. Kami duduk di lantai dua, menikmati arsitektur kolonial yang indah, dengan lantai kayu, lampu gantung antik, dan dinding batu.

Namun, yang tidak saya sangka, di restoran tersebut sedang berlangsung pesta pernikahan. Saat saya melihat-lihat, saya segera menyadari bahwa itu adalah pernikahan Delia, putri dari Kaka Yoseph Orong dan Kaka Ani Diasfera, yang kebetulan saya kenal. Saya segera menemui mereka dan memberikan selamat atas pernikahan suci tersebut, meski tak bisa lama berada di sana karena teman-teman saya sudah menunggu untuk melanjutkan makan siang di ruangan sebelah. Ini benar-benar momen tak terduga, bertemu dengan orang-orang yang saya kasihi di tempat yang tidak terduga.

Sejarah Barbara’s dan Intramuros yang Membawa Kenangan

Restoran Barbara’s Heritage tidak hanya menawarkan makanan lezat, tetapi juga pengalaman budaya yang mendalam. Saya sangat terkesan dengan bagaimana tempat ini memadukan cita rasa Filipina dan warisan kolonial Spanyol. Setiap sudut dari Barbara’s mencerminkan kemewahan masa lalu, mulai dari interior klasik hingga tarian tradisional yang menyertai para tamu. Di sini, saya merasa seakan kembali ke masa kolonial Spanyol, dengan makanan seperti Paella dan Lechon Kawali yang lezat.

Di hari yang sama, saya merenungkan perjalanan selama tujuh hari di Filipina, dari Makati hingga Cebu, dengan berbagai agenda pekerjaan yang padat. Namun kunjungan singkat ke Intramuros dan pengalaman tak terduga di Barbara’s Heritage Restaurant membuat hari saya terasa lebih ringan dan penuh kenangan manis.

Sejarah Intramuros sendiri begitu menginspirasi. Kota ini dibangun pada masa Miguel López de Legazpi yang menjadikan Manila sebagai ibu kota Spanyol di Asia. Selama lebih dari 300 tahun, Intramuros menjadi simbol kekuasaan kolonial, hingga akhirnya mengalami kehancuran besar akibat perang. Namun, pemulihannya pasca-Perang Dunia II adalah bukti ketangguhan sejarah Filipina, menjadikan Intramuros sebagai salah satu ikon wisata sejarah yang paling dihormati di negara ini.

Kunjungan ini benar-benar memberi saya perspektif yang baru tentang kekayaan sejarah dan budaya Filipina. Warisan masa lalu dan upaya untuk menjaga sejarah hidup di tempat-tempat seperti Intramuros dan Barbara’s Heritage Restaurant meninggalkan kesan yang mendalam.

“Ang Kaugaliang Pagkamapagpatuloy ng mga Pilipino, Nakakapagpahanga sa Lahat!”

Manila Philippines 19 Oktober 2024

Dr. Ir. Karolus Karni Lando, MBA.

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!