Religi  

Masuki Masa Adventus 2024 Mgr Paulus Budi Kleden, SVD Terbitkan Surat Gembala

FloresUpdate.com, Ende – “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk.2:11) 

Saudara/i, umat Allah se Keuskupan yang terkasih, 

Ziarah rohani kita selama masa Adven menuju Natal merupakan sebuah momentum untuk mempererat kasih persaudaraan. Secara pribadi dan bersama-sama kita menggunakan masa ini bagi pendalaman iman dan tindakan tindakan kasih yang nyata bagi saudara saudari kita. Melalui kelahiran Yesus, yang kita rayakan pada Pesta Natal, Tuhan memberikan kita Putera Nya untuk menjadi saudara dan teman seperjalanan kita. Di dalam Yesus itu pula, kita semua disatukan sebagai saudara dan saudari yang dipanggil untuk saling mengasihi. 

Selama empat minggu kita mempersiapkan diri, agar dengan penuh sukacita dan hati yang bersih kita dapat mendengar, merenungkan dan menghayati seruan para malaikat yang disampaikan kepada para gembala: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk.2:11). Kabar para malaikat ini disampaikan kepada para gembala, yakni kelompok orang yang kurang diperhitungkan di dalam tatanan sosial dan keagamaan waktu itu. Dengan penuh sukacita mereka mendengar kabar itu dan bergegas ke Betlehem untuk mencari Yesus. Perjumpaan dengan Yesus mengubah para gembala menjadi pribadi-pribadi yang penuh harapan. Dengan penuh keyakinan mereka memuji dan memuliakan Allah (Luk.2:20). 

Sikap para gembala hendaknya menjadi sikap kita: mendengar, bergegas, menyembah dan mewartakan kelahiran Sang Juruselamat. Kedatangan Sang Juruselamat sungguh merupakan sebuah peristiwa yang mengubah wajah dunia yang ditandai oleh perselisihan dan peperangan karena kecongkakan dan ketamakan manusia. Hidup, karya dan pelayanan Yesus yang menyapa orang orang miskin dan kaum difabel, merangkul kaum pendosa dan yang dikucilkan, adalah model kasih persaudaraan yang menyembuhkan dunia kita yang tercabik oleh ambisi kekuasaan dan kehausan akan kekayaan tanpa batas. 

Saudara/i, umat Allah yang terkasih, 

Yang dijumpai para gembala di Betlehem adalah sebuah keluarga pengungsi yang dikaruniai seorang bayi. Hanya dalam terang iman, gembala gembala dapat melihat di dalam bayi yang terbaring dalam palungan itu Sang Juruselamat. Iman memungkinkan kita melihat lebih jauh daripada apa yang tampak di depan mata, serta mendorong kita untuk bergerak bersama mewartakan kehadiran Tuhan yang menyelamatkan melalui sikap, kata dan tindakan kita. 

Dalam terang iman dan diinspirasi oleh arah dasar Pastoral di Keuskupan kita sebagaimana ditetapkan oleh MUSPAS ke 8, saya hendak menggarisbawahi beberapa pokok berikut ini untuk gerak bersama kita sebagai umat se Keuskupan. 

Pertama, bergerak menuju Gereja dan masyarakat yang ramah anak. 

Yesus yang dijumpai di dalam sosok seorang bayi mengundang kita untuk memberikan perhatian khusus kepada anak anak. Anak selalu memerlukan perlindungan dan membutuhkan pendampingan penuh kasih. Hal ini bukan hanya merupakan tanggungjawab orangtua, tetapi semua kita, sebagai warga masyarakat dan anggota Gereja. Gereja Keuskupan kita sudah membulatkan tekatnya untuk mewujudkan Gerakan Ramah Anak. Kita pertu membarui komitmen kita untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi anak anak, mencegah mereka dari segala bentuk tindak kekerasan yang meninggalkan luka yang mendalam dan merusakkan kebahagiaan masa kanak kanak mereka. Secara tegas kita harus mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak. Kepedulian terhadap anak perlu menjadi bagian dari kebudayaan kita. 

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!