FloresUpdate.com – Vatikan – Sejarah Ordo Santo Agustinus adalah kisah luar biasa tentang kemitraan antara rahmat ilahi dan usaha manusia. Di balik kemegahan ordo yang kini hadir di lebih dari 40 negara, tersimpan awal yang sederhana namun menggetarkan: kehidupan pertapaan, semangat tobat, dan pengabdian total pada Injil.
Meskipun secara resmi Ordo ini didirikan pada bulan Maret 1244, akar spiritualnya menjulur jauh lebih dalam, menembus akhir abad ke-12 ketika Eropa menyaksikan kebangkitan fenomenal spiritualitas awam. Di banyak wilayah, muncul komunitas-komunitas pertapa: pria dan wanita yang menarik diri dari dunia demi hidup dalam doa, kemiskinan, dan nilai-nilai Injili.
Dari komunitas-komunitas inilah, dua tokoh besar muncul, tanpa menyadarinya menjadi cikal bakal Ordo Agustinus.
Dua Pelopor Tak Terduga
John Bono, pria asal Mantova, Italia Utara, lahir sekitar tahun 1168. Setelah hidup bebas di masa muda, ia tersentak oleh penyakit berat dan mengalami pertobatan radikal. Ia lalu mengabdikan diri pada doa dan tobat di Romagna. Kehidupan asketiknya menginspirasi banyak orang.
Pada 1225, komunitasnya memutuskan hidup secara formal di bawah Aturan Santo Agustinus, yang akhirnya menyebar cepat ke seluruh Italia Utara. Uniknya, meski banyak anggotanya adalah awam, mereka mulai ambil bagian dalam pelayanan pastoral dan khotbah.
Di belahan lain Italia, di Grosseto, Tuscany, hidup seorang pertapa Prancis bernama William dari Malavalle. Setelah bertobat secara radikal, ia memilih hidup doa dan mati raga hingga wafat pada Februari 1157. Ajarannya kemudian dirangkum dalam Peraturan Santo William oleh muridnya.
Makamnya menjadi pusat ziarah dan komunitas-komunitas pun mulai bermunculan mengikuti gaya hidupnya. William dikanonisasi pada 1202, dan devosi kepadanya menyebar luas, termasuk ke wilayah utara Eropa.
Titik Balik: Ditetapkan oleh Gereja
Pada 6 Desember 1243, Paus Inosensius IV mengeluarkan Bulla Kepausan yang menyerukan komunitas pertapa di Tuscany—kecuali pengikut Santo William—untuk bersatu sebagai satu Ordo di bawah Aturan Santo Agustinus. Mereka diminta memilih seorang Prior Jenderal, dan Kardinal Richard Annibaldi ditunjuk sebagai pengawas prosesnya.
Pada Kapitel di Roma, Maret 1244, terbentuklah struktur Ordo: konstitusi disusun, tata ibadah ditetapkan, dan jubah hitam dengan ikat pinggang kulit menjadi simbol identitas. Bulla lanjutan memberi mereka kewenangan untuk mewartakan Sabda Tuhan dan melayani sakramen.
Nama awal mereka adalah Pertapa Bruder dari Toskana dari Ordo Santo Agustinus, yang kemudian menjadi Pertapa Bruder dari Santo Agustinus setelah ekspansi besar pada tahun 1252.
Penyatuan Besar: Tahun 1255–1256
Pada 15 Juli 1255, Paus Alexander IV mengeluarkan Bulla Kepausan baru yang menggabungkan komunitas Santo William dan kelompok-kelompok pertapa lainnya seperti dari Monte Favale dan Brettino ke dalam Ordo Santo Agustinus.
Kapitel besar diselenggarakan pada Maret 1256 di Gereja Santa Maria del Popolo, Roma, menandai integrasi penuh semua komunitas ini.
Dengan itu, lahirlah ordo baru dalam Gerakan Ordo Pengemis, bersama Dominikan, Fransiskan, dan Karmelit yakni para religius yang bukan hanya merenung di balik tembok biara, tetapi hadir dan melayani langsung di tengah masyarakat, hidup dari kasih umat, dan siap diutus ke mana pun dibutuhkan.
Keunikan Ordo Agustinus
Yang menarik, Ordo ini tidak didirikan oleh Santo Agustinus sendiri. Melainkan, para pertapa tersebutlah yang mengadopsi spiritualitas dan Aturan Agustinus dan menjadikannya sebagai identitas mereka.
Ini membuat Ordo ini unik—lahir dari kebutuhan rohani nyata, bukan dari satu pendiri kharismatik tunggal.
Lebih mengejutkan lagi, Aturan Santo Agustinus dari abad ke-5 ternyata sangat relevan dengan gaya hidup religius baru abad ke-13—dan tetap hidup bahkan hingga abad ke-21!
Misi ke Dunia Baru: Agustinian di Amerika Utara
Setelah berdirinya Amerika Serikat, umat Katolik tersebar luas dan hanya sedikit imam. Pada 1794, Uskup John Carroll dari Baltimore mengundang para Augustinian dari Irlandia. Mereka mengirim Pastor John Rosseter, OSA, ke Philadelphia.
Dua tahun kemudian, Pastor Matthew Carr, OSA, datang dan menjadikan kota itu pusat pelayanan Agustinian di Amerika.
Pelayanan mereka meluas ke negara-negara bagian Timur dan kemudian ke Chicago pada 1905, yang memicu terbentuknya Provinsi Our Mother of Good Counsel. Dari sini, berkembanglah ke wilayah barat (California) melalui para Agustinian Spanyol, serta ke Kanada melalui para Agustinian Jerman, yang mendirikan Provinsi St. Joseph di Ontario.
Agustinian Hari Ini: Hadir di 40 Negara
Kini, Ordo Santo Agustinus hidup dan berkarya di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Anggotanya berasal dari beragam budaya, bahasa, dan bahkan melayani lintas agama. Misi mereka tetap sama: membangun persatuan hati dan pikiran demi kemuliaan Tuhan dan pelayanan bagi sesama.
Dengan warisan spiritual yang kuat dan sejarah yang penuh dedikasi, Ordo Santo Agustinus terus menjawab tantangan zaman dengan semangat yang sama seperti para pertapa pertama yang memulai semuanya dalam doa, cinta kasih, dan keberanian untuk diutus.
Disusun berdasarkan tulisan Pastor Michael F. DiGregorio, OSA