FLORESUPDATE.COM, RUTENG – Badan Geologi melalui Pos Pengamatan Gunung Anak Ranakah mengumumkan bahwa aktivitas vulkanik gunung api yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan hasil evaluasi pengamatan visual dan instrumental selama periode 1 November hingga 2 Desember 2024, status Gunung Anak Ranakah dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada), terhitung mulai 3 Desember 2024 pukul 08:00 WITA.
Gunung Anak Ranakah berada di ketinggian 2.169 meter di atas permukaan laut. Permukiman penduduk yang paling dekat dari Gunung Anak Ranakah ada di Kecamatan Ruteng. Gunung Anak Ranakah termasuk jenis gunung berapi kerucut.
Pos pengamatan aktivitas Gunung Anak Ranakah berada di Kecamatan Waerii, Kabupaten Manggarai. Dalam sistem koordinat geografi, lokasi pos pengamatan berada di 08° 36′ 42,84″ Lintang Selatan dan 120º 30′ 06,90″ Bujur Timur pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.
Gunung Anak Ranakah dapat dicapai dari Kecamatan Ruteng menuju pos pengamatan menggunakan kendaraan roda empat melalui kampung Robo. Dari pos menuju ke puncak Gunung Anak Ranakah ditempuh dengan waktu tempuh 45 menit dengan berjalan kaki. Di bagian atas akan ada kawah.
Masyarakat setempat umumnya melakukan pertambangan batu dan pasir dari Gunung Anak Ranakah untuk dijadikan sebagai bahan bangunan. Kedua bahan bangunan ini merupakan hasil endapan awan panas dan lava Gunung Anak Ranakah.
Pemanfaatan lain dari Gunung Anak Ranakah adalah sebagai penghasil energi panas bumi yang menggerakkan turbin pembangkit listrik tenaga panas bumi. Lokasi pembangkit listrik di Desa Ulumbu atau Pocok Leok. Energi listrik yang dihasilkan sebesar 200 MegaWatt. Pengelolaan pembangkit listrik ini diserahkan kepada Pertamina.
Komplek Gunung Ranakah merupakan hulu bagi tiga daerah aliran sungai yang saling berbatasan pada bagian puncak Gunung Ranakah tersebut yaitu, DAS Reo Waepesi yang berada disisi lereng sebelah utara komplek gunung dimana aliran utamanya mengalir ke arah utara pulau dan bermuara ke Laut Flores di daerah pesisir Reo.
Sedangkan DAS Laku Toka serta DAS Nawu yang berada pada sebelah selatan lereng pegunungan ini masing-masing mengalirkan air sungainya ke arah selatan pulau dan bermuara ke Laut Sawu di daerah pesisir Nanga Labang. (*)