FloresUpdate.com, Opini – Hari ini, kita merayakan ulang tahun ke-149 Serikat Sabda Allah (SVD), yang penuh dengan karya besar dan berkat Tuhan. Sebuah berita yang menggembirakan datang dari Padre Marco SVD, seorang imam yang luar biasa dari Flores Timur, yang saat ini dipercaya untuk mendampingi Bapak Suci dalam perjalanan bersejarah dari Roma menuju Jakarta, Papua Nugini, dan besok menuju Dili, Timor Leste. Bagi kami, orang Flores, ini adalah momen kebanggaan yang tak terhingga, memiliki seorang putra terbaik yang dipercaya oleh Gereja Katolik sedunia untuk mendampingi Paus dalam perjalanan penuh makna ini.
Sebagai orang Flores, saya sangat bersyukur melihat bagaimana dua putra terbaik Flores Timur, Mgr. Paulus Budi Kleden yang diangkat sebagai Uskup Agung Keuskupan Ende, dan Padre Markus Solo Kewuta yang saat ini dikenal di seluruh dunia, terus mendapatkan kepercayaan dari Bapak Suci. Pertanyaan besar yang kini bergulir di hati kami adalah: Akankah Padre Marco suatu hari dipilih sebagai Uskup, mengikuti jejak saudaranya Mgr. Paulus Budi Kleden? Kita tentu tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Bapak Suci, tetapi doa kami, terutama dari Flores Timur, akan terus mengalir untuk Padre Marco, berharap Tuhan Yesus yang penuh kasih akan memberi berkat yang luar biasa bagi pelayanannya.
Pater Markus Solo Kewuta bukanlah sekadar imam biasa; beliau adalah cerminan kebijaksanaan, kerendahan hati, dan dedikasi tanpa batas bagi Gereja. Keahliannya dalam berbagai bahasa, termasuk Italia, menjadi kekuatan tersendiri dalam hubungan erat antara Vatikan dan Indonesia, khususnya Flores, tempat komunitas Katolik terbesar berada. Flores Timur adalah tanah di mana iman Katolik tumbuh subur, dan kehadiran orang-orang seperti Padre Marco menghubungkan kita dengan jantung Gereja di Roma, mempererat ikatan yang telah dibangun selama berabad-abad.
Sebagai seseorang yang dipercayakan sebagai Direktur perusahaan Italia di AsiPacific, saya, Karolus Karni Lando, merasakan hubungan yang sangat istimewa dengan Italia. Nama Marco yang saya sapa setiap hari, yang juga merupakan nama bos saya, Marco Magialetti, mengingatkan saya akan kedekatan budaya antara orang Flores dan Italia, di mana banyak imam dan biarawati asal Flores berbicara bahasa Italia dengan fasih. Hal ini semakin menguatkan keyakinan bahwa orang-orang dari Flores, termasuk istri saya yang berasal dari Flores Timur, membawa iman dan budaya yang mendalam dan kaya, yang selalu diakui di Roma.