Ayah Kandung di Sikka Diduga Tiduri Tiga Putrinya, Truk F Harap Tidak Ada Upaya Mediasi

Oplus_131072

FloresUpdate.com, Maumere – Kasus kejahatan yang mencengangkan terjadi di Maumere, Nusa Tenggara Timur, yang melibatkan seorang ayah kandung yang dilaporkan atas tindakan ancaman pembunuhan serta dugaan persetubuhan terhadap tiga anak kandungnya.

Kasus ini pertama kali dilaporkan pada 2 Januari 2025 ke Polres Sikka dengan nomor LP/B/2/1/2025/SPKT/Polres Sikka.

Pihak yang mendampingi korban, yaitu Truk-F Maumere, segera turun tangan untuk memastikan perlindungan dan pendampingan terhadap korban.

Koordinator Truk-F Maumere, Sr. Fransiska Imakulata SSps, menegaskan, pihaknya telah aktif melakukan pendampingan terhadap korban sejak pengambilan keterangan di Polres Sikka.

Dalam wawancara dengan media ini pada 4 Januari 2025, Sr. Fransiska menyampaikan komitmennya untuk terus mendampingi korban agar proses hukum dapat berjalan lancar.

“Situasi seperti ini, di mana anak-anak menjadi korban kekerasan seksual dalam lingkungan keluarga, menciptakan ketidakamanan yang luar biasa. Kami akan terus mendampingi korban dan saksi di Unit St. Monica Truk-f Maumere,” ujar Sr. Fransiska.

Ia juga menegaskan, kasus seperti ini harus ditangani secara serius dan tidak boleh ada upaya mediasi kekeluargaan.

“Kasus kekerasan seksual adalah kejahatan luar biasa. Indonesia sudah memiliki UU Kekerasan Seksual dan UU Perlindungan Anak, sehingga tidak ada ruang untuk mediasi atau upaya damai dalam kasus ini,” tambahnya dengan tegas.

Menurut informasi yang dihimpun, tiga orang anak kandung dari pelaku telah memberikan keterangan yang mengungkapkan kronologi tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayah kandung mereka.

Para korban mengaku telah disetubuhi oleh ayah mereka, yang seharusnya menjadi pelindung mereka.Sr. Fransiska juga menyatakan keprihatinannya terhadap dampak psikologis yang akan dialami oleh korban, yang tidak hanya menghadapi kekerasan fisik, tetapi juga ancaman trauma mental akibat perbuatan ayah kandung mereka.

“Bapak seharusnya menjadi pelindung bagi anak-anaknya, bukan pelaku kekerasan. Masa depan mereka telah dihancurkan, dan kami akan terus berjuang untuk memastikan hak mereka mendapatkan keadilan,” ungkap Sr. Fransiska.

Truk-F Maumere juga menyampaikan desakan agar Polres Sikka segera menetapkan pelaku sebagai tersangka dan menahannya di Polres, bukan di Polsek.

Pihak Truk-f berharap agar kasus ini tidak diperlambat atau diabaikan, mengingat dampak yang ditimbulkan sangat besar bagi para korban yang masih di bawah umur.

“Jika pihak Polres Sikka mencoba melakukan mediasi atau bahkan membiarkan kasus ini menghilang begitu saja, kami tidak akan segan melaporkannya kepada Komisi Perlindungan Anak. Ini adalah masalah serius yang tidak boleh dipandang sebelah mata,” tegas Sr. Fransiska.

Pihak Truk-F Maumere berharap agar semua pihak memberikan perhatian khusus pada kasus ini dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

Sementara itu, Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata melalui Kasubsi PDIM Polres Sikka, IPDA Yermi Soludale, menyampaikan, pelaku kini telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan. Ia memastikan pihak kepolisian sudah melakukan pengambilan keterangan dari saksi dan korban, dan akan segera memberikan perkembangan lebih lanjut mengenai proses hukum yang sedang berlangsung.

“Pelaku sudah ditahan, dan kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban. Kami akan terus menginformasikan perkembangan kasus ini kepada masyarakat,” jelas IPDA Yermi Soludale.

Kasus ini semakin menarik perhatian publik karena menyangkut tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang ayah terhadap anak-anaknya, yang seharusnya mendapatkan perlindungan. (Albert Cakramento)

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan, Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!