Enam Kelompok Umat Basis yakni (KUB) Benteng Daud, Ratu Rosario, Bintang Timur, Bunda Penebus, Bunda Berdukacita, dan Pintu Surga turun sepenuhnya mendukung pembangunan ini. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, semua terlibat dengan sukarela.
Tidak ada yang bekerja sebagai tamu; semuanya hadir sebagai keluarga. Setiap ayunan cangkul dan setiap batu yang diangkat menjadi bentuk persembahan iman.
Pembangunan ini memperlihatkan sinergi seluruh elemen masyarakat. Hadir memberikan dukungan mulai dari Kepala Desa Wolomage beserta jajaran, Para Mosalaki sebagai penjaga adat, Tokoh masyarakat, dan Tokoh muda yang menjadi tenaga utama di lapangan.
Kehadiran mereka menegaskan bahwa pembangunan kapela bukan hanya urusan Gereja, tetapi urusan seluruh komunitas Wolomage. Sebuah komitmen bersama untuk menjaga warisan iman dan masa depan umat.
Kapela Santa Bernadethe telah lama melayani umat, namun kapasitasnya kini tidak lagi memadai. Pada hari-hari raya, banyak umat terpaksa mengikuti misa dari luar karena ruangan tidak cukup menampung jemaat. Kondisi fisik bangunan pun kian melemah, dinding rapuh, atap bocor, dan kusen kayu yang lapuk.








