
FLORESUPDATE.COM, ENDE – Indonesia tengah dilanda suhu panas ekstrem, dengan beberapa wilayah mencatatkan suhu yang begitu tinggi hingga mencapai 38,4 derajat Celsius.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), salah satu daerah terpanas adalah Larantuka di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang kini menyentuh angka 38,4 derajat Celsius.
Kota ini, bersama sembilan wilayah lain di Indonesia, tercatat sebagai daerah dengan suhu tertinggi di Tanah Air.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG, Miming, menjelaskan, suhu panas ini didorong oleh minimnya tutupan awan serta pergerakan semu Matahari yang saat ini berada di atas garis khatulistiwa.
Walaupun situasi ini masih dianggap “normal” dan tidak akan mempengaruhi musim secara langsung, suhu panas intens di beberapa wilayah tetap menjadi perhatian masyarakat.
10 Daerah Terpanas di Indonesia
Dilansir dari CNN Indonesia, berikut adalah daftar 10 wilayah dengan suhu tertinggi di Indonesia menurut pantauan BMKG hingga Senin (28/10):
Flores Timur, Nusa Tenggara Timur – 38,4°C
Surabaya, Jawa Timur – 37,8°C
Majalengka, Jawa Barat – 37,4°C
Bima, Nusa Tenggara Barat – 37°C
Lampung Selatan, Lampung – 36,4°C
Bulungan, Kalimantan Utara – 35,8°C
Sikka, Nusa Tenggara Timur – 35,8°C
Sidoarjo, Jawa Timur – 35,6°C
Pekanbaru, Riau – 35,5°C
Palembang, Sumatera Selatan – 35,4°C
Cuaca Panas dan Masa Peralihan Musim
BMKG menyoroti bahwa cuaca panas ekstrem di wilayah-wilayah selatan khatulistiwa, termasuk Jawa hingga Nusa Tenggara, merupakan ciri khas masa peralihan musim. Pada fase ini, masyarakat seringkali merasakan panas yang menyengat pada siang hari, diikuti hujan pada sore hingga malam.BMKG juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada, terutama saat berada di luar ruangan.
Disarankan untuk mengonsumsi air putih secara cukup untuk mencegah dehidrasi, menggunakan pelindung seperti topi, payung, dan tabir surya, serta kacamata hitam guna melindungi mata dari paparan sinar UV.
Selain itu, BMKG mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan membakar sampah atau dedaunan di lahan kosong.
Dengan cuaca panas yang ekstrem, potensi kebakaran lahan meningkat. Pemerintah daerah pun diharapkan dapat mengambil langkah antisipatif, seperti melakukan penyiraman darat di kawasan rawan kebakaran.
Mengantisipasi Panas Ekstrem
Dalam menghadapi cuaca panas ini, langkah pencegahan sederhana dapat membantu mengurangi risiko kesehatan.
BMKG mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas di luar ruangan. Perhatian ekstra sangat dibutuhkan untuk melindungi diri dari paparan panas, yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi hingga paparan radiasi UV.
Panas ekstrem yang kini melanda berbagai daerah di Indonesia diharapkan dapat segera mereda seiring pergeseran Matahari dari garis khatulistiwa.
Hingga kondisi cuaca kembali normal, warga diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem ini. (**)