
FLORESUPDATE.COM, MAUMERE – Anggota Komisi II DPRD Provinsi NTT, Marinus Manis, menemukan kenyataan mengejutkan saat melaksanakan reses selama delapan hari ke dua belas desa dan kelurahan di Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Hampir 90 persen warga yang ditemuinya mengeluhkan kesulitan akses air bersih, yang mereka rasakan baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Marinus, seorang politisi muda asal Kabupaten Sikka, mengungkapkan, permasalahan ketersediaan air bersih menjadi sorotan utama di setiap desa yang dikunjunginya.
Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Doreng, di mana masyarakat sangat berharap agar pemerintah segera memfasilitasi pembangunan jaringan perpipaan untuk memanfaatkan sumber mata air yang ada.
“Masyarakat menginginkan Bendungan Napun Gete tidak hanya sekadar berdiri sebagai hiasan, tapi benar-benar difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air mereka. Saat ini, sebagian besar masyarakat Sikka sangat membutuhkan air minum bersih,” ujar Marinus kepada media ini, Jumat, 1 November 2024 malam.
Permintaan ini menguat seiring dengan banyaknya keluhan warga yang merasa Bendungan Napun Gete—salah satu proyek besar di wilayah ini—belum dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Rencana Kerja Sama dan Koordinasi Antar Komisi
Walaupun ketersediaan air bersih merupakan tanggung jawab Komisi IV DPRD NTT, Marinus berjanji akan melakukan komunikasi intensif dengan koleganya di komisi tersebut.
Ia berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi warga melalui jalur politik agar pemanfaatan Bendungan Napun Gete dapat diwujudkan.
Selain itu, Marinus juga akan segera berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Langkah ini diambil agar pembangunan jaringan air bersih dan perpipaan dapat terlaksana dengan cepat.
“Saya akan segera membangun komunikasi dengan teman-teman di Komisi IV dan beberapa OPD teknis. Harapannya, kita bisa menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Sikka,” ungkapnya penuh semangat.
Tak Hanya Air, Pendidikan Juga Jadi Fokus Perhatian
Selain masalah air bersih, Marinus juga menemukan berbagai masalah di sektor pendidikan, seperti kondisi bangunan sekolah yang rusak dan perlunya pembangunan pagar pengaman serta turap sekolah.
Permasalahan ini juga ia akan perjuangkan melalui program Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Provinsi NTT.
Dengan tekad kuat, Marinus Manis mengukuhkan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan mendasar masyarakat Sikka.
Harapan pun semakin besar, bahwa suara masyarakat tentang kebutuhan air bersih dan pendidikan yang layak akan didengar dan segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang di NTT. (**)